Abstract The research was conducted at PT IE with the aim to analyze the influence of work Motivation, work Discipline, and Compensation to employee’s Performance. Data collection was done using a questionnaire directly to 90 people considered as saturated and the analysis of data using Statistic analysis with coefficient of determination and a multiple linear regression. The result showed that: (i) work motivation partially has a positive and significant effect to employee’s performance, (ii) work discipline partially has a positive and significant effect to employee’s performance and (iii) compensation partially has a positive and significant effect to employee’s performance.(iv)Simultaneously or works together, there was a positive and significant effect among variables, work motivation, work discipline and compensation to employee’s performance. The third of independent variables, work motivation, work discipline, compensation each have partially effect and also can works together and have positives effect and significant to employee’s performance, for that can be proved with all result of hypothesis and proved. Keywords: Work Motivation, Work Discipline, Compensation, Performance. (3) (PDF) PENGARUH MOTIVASI KERJA, Kepatuhan KERJA DAN Restitusi TERHADAP Prestasi KARYAWAN (Studi Kasus di Perusahaan PT IE). Available from: https://www.researchgate.net/publication/323748152_PENGARUH_MOTIVASI_KERJA_DISIPLIN_KERJA_DAN_KOMPENSASI_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN_Studi_Kasus_di_Perusahaan_PT_IE [accessed Jul 30 2021].
Discover the world’s research
- 20+ million members
- 135+ million publications
- 700k+ research projects
53
PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN
Restitusi TERHADAP Kinerja Karyawan
(Penelitian Kasus di Perusahaan PT IE)
Ahmad Badawi Saluy
1, Yuwinta Treshia
2
1Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana,
Jakarta, Indonesia,
email : badawi_saluy@yahoo.co.id
2Magister Pengelolaan, Perguruan tinggi Mercu Buana, Jakarta, Indonesia,
email : yuwinta_treshia@yahoo.com
Abstract
The research was
conducted at PT IE
with the aim
to analyze the
influence of work Motivation,
work
Discipline,
and
Compensation
to
employee’s
Performance.
Data collection
was done
using
a
questionnaire
directly
to
90
people
considered
as
saturated
and
the
analysis
of
data
using Statistic analysis with
coefficient of determination
and a multiple linear regression.
The
result showed that: (i) work motivation partially has
a positive and significant effect
to
employee’s performance,
(ii)
work
discipline
partially
has
a
positive
and
significant effect
to
employee’s
performance
and
(iii) compensation
partially
has
a
positive and
significant
effect
to
employee’s
performance.(iv)Simultaneously
or
works
together, there
was
a
positive and
significant effect
among
variables, work
motivation, work
discipline and
compensation to
employee’s performance. The
third of
independent variables,
work motivation,
work discipline,
compensation each have partially
effect and also can works
together and have positives
effect
and significant to employee’s performance, for that can be memihakved with all result of hypothesis
and proved.
Keywords:
Work Motivation, Work Discipline, Compensation, Performance.
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan
pada PT.
IE dengan maksud cak bagi
menganalisis dominasi
Motivasi
Kerja, Disiplin Kerja,
dan Kompensasi terhadap
Prestasi Karyawan.
Pengumpulan data
diperoleh melalui
kuesioner
secara
langsung dengan
memperalat
populasi
secara keseluruhan
sejumlah 90
orang
sampel
jenuh, padahal
metode
analisa data menggunakan analisa
Statitistik Koefisien
determinasi dan
kajian
regresi berganda.
Hasil analisis
data menunjukkan
bahwa
:(i)
Motivasi Kerja
secara
fragmentaris
memiliki
otoritas
positif
dan
bermanfaat
terhadap
Kinerja karyawan,
(ii)
Kesetiaan
Kerja
secara
sebagian-sebagian
memiliki
pengaruh
konkret
dan
signifikan
terhadap Kinerja karyawan dan (iii)
Kompensasi secara parsial memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja fungsionaris. (iv) Secara simultan atau berbarengan antara variabel
Lecut kerja, Disiplin
kerja dan tempuh
mempunyai supremsi positif
dan berfaedah
terhadap
Kinerja
denahyawan.
Ketiga
variabel
bebas,
Motivasi
kerja,
Disiplin
kerja,
dan
Ganti rugi masing-masing
berkarisma secara
parsial dan juga dapat berkarya
secara bersama-
sama dan
n kepunyaan pengaruh positif
dan
signifikan, hal
itu
dapat dibuktikan
dengan
semua hasil
hipotesis-presumsi dan dinyatakan terbukti.
Pembukaan Trik:
Lecut Kerja, Loyalitas Kerja, Kompensasi, Kinerja.
I.
PENDAHULUAN
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
ialah
aset bermakna
untuk
menunjang
keberuntungan suatu
organisasi. SDM
yaitu
pelaksana
seluruh
strategi
organisasi
sehingga
perlu
dibekali
dengan
pengetahuan
yang
memadai.
Pentingnya
sumber trik
individu
ini terlazim
disadari oleh
semua tangga penyelenggaraan di perusahaan.
Bagaimanapun
majunya
teknologi
momen
ini,
54
namun
faktor
manusia
tetap
memegang
peranan
penting
bagi
keberhasilan
satu
organisasi.
Pada
perkembangan
globalisasi
terutama dengan telah berlakunya MEA ini
banyak
perusahaan
yang
dituntut
bagi
bisa mengintensifkan manifestasi karyawan.
Kinerja Karyawan adalah
sebagai
hasil kerja
nan dicapai oleh
individu
yang
disesuaikan
dengan
peran
atau
tugas
individu tersebut
privat satu perusahaan
dalam
periode
tertentu,
yang
dihubungkan
dengan
satu
ukuran
nilai
atau
standar
tertentu
dari
perusahaan
di
mana individu
tersebut berkreasi.
Sebagaimana
dijelaskan
oleh Mangkunegara (2010:67) adalah kinerja
ialah
hasil
kerja
secara
kualitas
dan
kuantitas yang dicapai seorang karyawan
privat melaksanakan
tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Performa
sida-sida
plong
PT.
IE,
belum menepati
patokan
yang diharapkan.
Terletak
beberapa
karyawan yang
tekor
disiplin sebagaimana menclok terlambat, masih ada
karyawan yang lebih
awal keluar kantor
buat
istirahat serta
terlambat kembali
ke
mejanya
selepas
jam istirahat
selesai.
Dan
bikin
menyelesaikan
hal-kejadian
tersebut
atau
pelanggaran
tersebut
belum
cak semau
sanksi
tegas,
pula
tingkat
ketidakhadiran
yang
masih
cukup
menonjol
setiap
bulannya.
Bersendikan
kenyataan
nan
sudah
dijabarkan
diatas,
berikut
rekap
data
kehadiran nan
perekam rekap dalam
1 tahun
anak bungsu
yakni
dari Januari
hingga
dengan
Desember
2015 dengan
kalkulasi bagaikan
berikut:
Tabulasi 1. Rekap Kehadiran Tenaga kerja
Sumur: Data diolah maka dari itu Peneliti
Total
sida-sida
nan
digunakan
andai spesimen
sebanyak
90
orang. Seperti
tertumbuk pandangan pada
tabel
1
menunjukan bahwa
sejauh 1 (satu) tahun
keladak tidak
suka-suka
kehadiran yang
menunjukan keadaan
100
%, biarpun
alasan lain
hadir atau
absensi
tersebut
membentangi
beragam alasan
sebagaimana
ijin, ngilu cuti alias tanpa alasan.
Tabel 2. Hasil Pra Penelitian akan halnya Pecut Kerja
Persentase
Jawaban
Responden
Apakah suka-suka rasa aman dan nyaman dalam
bekerja
Apakah tugas dan bagasi jawab melebihi kapasitas jabatan
Apakah setiap karyawan merasa cocok dengan pekerjaan yang ada
Apakah kewajiban pekerjaan cenderung mempengaruhi kondisi
pegawai secara tubuh
Sumber: Diolah Peneliti
55
Adapun
Lecut
Kerja
adalah
pendorong
bagi
seseorang
cak bagi
berperilaku dan bekerja
dengan giat dan
baik sesuai
dengan tugas
dan kewajiban
yang
sudah lalu
diberikan
kepadanya
dan
merupakan
tenaga emosional
yang sangat
utama bakal sesuatu pekerjaan baru.
Bikin
mengetahui
sejauh
mana
motivasi
kerja
menerimakan
pengaruh
terhadap kinerja karyawan, maka peneliti
melaksanakan
pra
survey
kepada
30
orang
responden
dengan
bermacam rupa
soal
yang
berhubungan
dengan cemeti
kerja,
tampak
sreg
tabel
2
hasil
bersumber
penyebaran
kuisioner pra
penelitian mengenai
lecut
kerja.
Meluluk hasil
diatas sebanyak 16
khalayak
responden
ataupun
53%
menyatakan
enggak ada rasa
aman dan
nyaman dalam
bekerja dikarenakan
ada
pikiran khawatir
atau
was-was
akan
kelangsungan
kesempatan
bekerja
karena
seperti
kita
ketahui
bahwa
mayapada
makdan
batubara
semenjana
mengalami masa
penurunan
harga
dipasar
marcapada
dan
juga
bilang
tahun
buncit
telah
terjadi pengurangakaki langit pegawai
habis-habisan,
sebanyak
17
orang
responden
atau
57%
merasa
tugas
dan
tanggung jawab
melebihi
kapasitas
jabatan
hal ini
ditunjukan
dengan adanya
tanggung
kerja yang
melebihi
kapasitasnya
yaitu terserah
bilang tenaga kerja yang memiliki
fungsi
dan
tanggung
jawab
untuk
bilang
pekerjaan
yang
bertambah
dibandingkan
dari waktu pertama
mereka direkrut, dan
sebanyak 15
turunan
responden
atau 50%
karyawan
merasa
sejadi dengan
pencahanan
yang
suka-suka,
ini
menunjukan
kondisi
konvensional,
serta 16
sosok responden
atau sebanyak
53%
menyatakan
beban
pekerjaan
cenderung
mempengaruhi
kondisi
sida-sida
secara
fisik
dikarenakan
memegang pekerjaan lebih bersumber
seharusnya
maka
berdampak
secara
konkret
untuk
jumlah
kerja,
karena
setiap
pekerjaan
mempunyai tenggang daya
penuntasan yang
harus diolah.
Grafik 3. Hasil Pra Investigasi tentang Loyalitas Kerja
Persentase
Jawaban
Responden
Apakah kerumahtanggaan melaksanakan pekerjaan sehari-musim
karyawan
merasa mutakadim efektif dan efisien
Apakah dalam melaksanakan tugas sehari-musim cenderung selesai
puas hari yang sama
Apakah seluruh tenaga kerja datang selalu tepat
periode
Apakah sanksi diberlakukan secara tegas dan adil kepada seluruh
karyawan
Sumur: Dikerjakan Pemeriksa
Melihat hasil diatas sebanyak 17
manusia
responden atau
sebesar
57% internal
melaksanakan
karier
sehari-waktu
tenaga kerja
tidak
merasa
sudah
berjalan
secara
efektif
dan
efisien
dikarenakan
ada
alur
maupun
prosedur berasal
pencahanan
yang
harus
dilalui
dengan
sejumlah
tahap
atau
permufakatan
dibeberapa
fungsi
yang
seharusnya
dapat
dipangkas
mudah-mudahan
mempersingkat
hari,
sebanyak
16 sosok
responden
atau
sebesar
53%
mendekati
kerumahtanggaan melaksanakan tugas sehari-hari tak
selesai
plong
hari yang sama
hal
ini
berkaitan
dengan
kuisioner
sebelumnya
maka
menyebabkan
penyelesaian
karier
cenderung
makin
lama,
sebanyak 18
individu
responden
atau
sebesar
60%
karyawan
datang
tidak
tepat
waktu,
dari
alasan
responden
hal
ini
disebabkan
karena
keadaan
lalu
lintas yang
cukup
padat
dan
sebanyak
19
orang
responden
atau
sebesar
63%
berpendapat
bahwa
belum
diberlakukannya sanksi yang tegas dan adil
terhadap
seluruh
karyawan
ini
terjadi
karena
fungsionaris
mempunyai
kekariban
dengan
atasan
sehingga
enggak
mempermasalahkan
selama
jalan hidup
bisa
terselesaikan.
56
Tabel 4. Hasil Pra Pendalaman akan halnya Ganti rugi
Persentase
Jawaban
Responden
Apakah sida-sida merasa mendapatkan gaji
nan independen dan sesuai
di perusahaan
Apakah pertambahan sesuai dengan yang diharapkan tenaga kerja
Apakah gaji nan diterima per wulan mencukupi kebutuhan
hidup
Apakah karyawan merasa mempunyai prospek yang sama dalam
janjang karir
Sumber: Diolah Peneliti
Menyibuk hasil diatas sebanyak 20
orang
responden
atau
sebesar
67%
karyawan
merasa
tidak
mendapatkan
gaji
nan adil dan sesuai situasi
ini memiliki
korelasi berbunga kuisioner variabel sebelumnya
ialah berpokok
interpolasi
pegangan
dianggap
merupakan
satu
kesatuan
berbunga
jalan hidup
nan
suka-suka
sonder
ada
kompensasi
tambahan,
sebanyak
17
orang
responden
atau
sebesar
57%
merasa
pertambahan
bukan
sesuai
dengan
harapan
para
tenaga kerja
dikarenakan
biaya
umur semakin masa semakin meningkat tapi
kenaikan yang terjadi setara hal ini sekali lagi
disebabkan
hal
perusahaan
yang
belum
memungkinkan,
sebanyak
19
orang
responden atau sebesar 63% berpendapat
bahwa gaji yang diterima
perbulannya lain
mencukupi
kebutuhan
karyawan
hal
ini
masih
n kepunyaan
jalinan
dengan
kuisioner
sebelumnya,
sebanyak 18
orang
responden atau sebesar
60%
karyawan
tidak
merasa
n kepunyaan
peluang
yang
sejajar
dalam
jenjang
karir kejadian
ini
namun
didapat
bermula
jawaban
beberapa
responden
nan
mengatakan faktor
kedekatan dengan
atasan
mengarah
n kepunyaan
kesempatan
lebih
osean.
II.
KAJIAN TEORI
A.
Kinerja Karyawan
Menurut
Ambar
Loyal
(2008:223)
Kinerja
Karyawan
(performance)
yakni
kombinasi
dari
kemampuan
aksi
dan
kesempatan nan dapat dinilai
dari hasil
kerjanya.
Menurut
A.
A
Anwar
Ratu
Mangkunegara
(2010:
67)
Pengejawantahan
Karyawan (prestasi
kerja) yaitu
hasil kerja
secara
kualitas
dan kuantitas
nan
dicapai
oleh
seseorang
karyawan
dpataka
melaksanakan
tugasnya
sesuai
kewajiban
jawab yang diberikan kepadanya.
B.
Motivasi Kerja
Motivasi
memiliki
pengertian
secara
sederhana
dinilai
bak
suatu
keinginan
abadi n domestik
diri
seseorang
(driving
force)
yang
menyebabkan
manusia
boleh
berbuat
sesuatu
buat
mencapai
maksud.
Privat
hal
ini,
motivasi
menunjuk
pada
gejala yang
melibatkan dorongan
perbuatan
terhadap
tujuan
tertentu.
Menurut
Notoatmodjo
(2009:
114)
motivasi berasal
dari kata
latin movere yang berarti
dorongan
berpangkal privat
diri
manusia
untuk bertindak
atau
berperilaku, Motivasi ini semata-mata diberikan
kepada
manusia,
khususnya
kepada
para
antek atau pengikut.
C.
Disipiln Kerja
Menurut
Drs
H.
Malayu
S.P.
Hasibuan (dalam
Manajemen Sumber
Kiat
Anak adam
2010:193),
Kesetiaan
yaitu
pemahaman dan
keikhlasan seseorang
mentaati
semua
regulasi
perusahaan
dan
norma–
norma
sosial
yang
berlaku.
Sementara itu
Suradinata (2008:127) menyatakan bahwa
disiplin
adalah
satu
kondisi yang
tercipta
dan
terbentuk
melalui
proses
perilaku,
melangkaui
cak bimbingan,
disiplin,
kepatuhan,
kesetiaan,
khidmat
pada
kadar/kanun
dan norma yang berlaku.
D.
Kompensasi
Notoatmodjo
(2009:142)
menyatakan
bahwa
restitusi
adalah
segala sesuatu yang dikabulkan sida-sida baik
material atau non material
sebagai balas
jas untuk kerja mereka. Menurut Malayu
S.P.
Hasibuan
(2010:117)
Kompensasi
yakni semua pendapatan yang berbentuk
57
uang,
barang
langsung
atau
tidak
refleks
nan masin lidah
karyawan
sebagai
imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
E.
Rencana Pemikiran
Tulangtulangan 1. Bagan Pemikiran
III.
METODE Penelitian
A.
Jenis/Desain Investigasi
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
deskriptif yang
sesuai dengan
tujuan
pendalaman yaitu
untuk menjelaskan
sebab – akibat
berpokok suatu laur independen
terhadap
laur
tidak
bebas
dengan
mengetahui sifat
–
sifat dari
suatu
keadaan.
Data
nan
diperoleh
berdasarkan
puas
formulasi
keburukan
yang
sudah lalu
ditetapkan,
Metode
deskriptif
kuantitatif
dipergunakan
cak bagi pencarian
fakta dengan interpretasi
yang tepat
dengan maksud
agar ditemukan
suatu
gambaran yang
dapat
menjelaskan
secara
sistematis
dengan
didukung
maka itu
fakta nan akurat.
B.
Variabel Penelitian/
Fenomena Nan
Akan Diamati
Sugiyono
(2011:38)
berpendapat
bahwa fleksibel
penelitian pada
dasarnya
merupakan
segala
sesuatu
yang
berbentuk
segala apa
saja
yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari
sehingga
diperoleh
informasi
tentang
keadaan
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya.
Kerjakan
penelitian
ini
terdapat
4
(empat)
variabel,
yaitu:
3
(variabel
netral)
dan
1
(satu)
variabel
terbujuk. Variabel
independen dalam
penelitian ini
merupakan ki dorongan
kerja
(X1), loyalitas
kerja
(X2)
dan
kompensasi
(X3).
Sedangkan
variabel
dependen
alias
luwes
terbawa
ialah prestasi pegawai (Y).
C.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1.
Variabel Manifestasi Karyawan (Y)
Tabulasi 5. Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan
Penampilan Karyawan
(Y)
Menurut
Mangkunegara
(2010:67)
(Y1)
Besaran
Kerja
(Y2)
•Ketelitian/kecermatan
•Keapikan
•Kerja sama
•Tanggung Jawab
•Prakarsa
•Absensi
•Hasil yang diproses
•Jumlah perian
yang
digunakan
•Total kesalahan
58
2.
Lentur Motivasi Kerja (X1)
Tabel 6. Definisi Operasional Fleksibel Motivasi Kerja
Cambuk kerja
(X1)
Menurut
Umar Husein
(2012:161)
Motivasi
Intrinsik
(X1.1)
Tembung
Ekstrinsik
(X1.2)
–
Ulet menghadapikesulitan
–
Tak
memerlukan
dorongan terbit
luar untuk
berprestasi
–
Cak hendak
mendalami
pekerjaan
yang
dipercayakan kepadanya
–
Selalu berusaha berprestasi
sebaik mana tahu
–
Me
nunjukan minat berupa
– Performa
– Pengakuan
– Tanggung jawab
– Promosi
3.
Variabel Kesetiaan Kerja (X2)
Grafik 7. Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja
(X2)
Menurut
Hasibuan
(2010:194)
(X 2.1)
Faktor
Pendukung
Kesetiaan
kerja(X 2.2)
Faktor
Penentu
Disiplin
Kerja (X 2.3)
–
Efektivitas n domestik waktu kerja
–
Kesesuaian
rencana
dan
jadwal
n domestik penyelesaiaan kerja
–
Patuh terhadap kodrat jam kerja
–
Mengembangkan
kemampuan
pegawai
–
Berkreasi
dengan
bonafide,
tertib,
cermat
dan bersemangat
–
Keteladanan atasan
–
Berpenampilan segeh dan sopan
–
Berpose dan
bertingkah
laris sopan
terhadap rekan kerja dan
masyarakat
–
Sanksi
dan
hukuman
terhadap
pelanggaran aturan
–
Ketegasan
atasan
n domestik
menjalankan sanksi
–
Pengawasan berpangkal atasan
Skala Ordinal
Skala Ordinal
4.
Fleksibel Kompensasi
Tabulasi 8. Definisi Operasional Variabel Kompensasi
Restitusi
(X3)
Menurut
Ayon Triyono
(2012:111)
(X3.1)
Non
Finansial
(X3.2)
–
Tunjangan
–
Kesejahteraan Sida-sida
–
Insentif (Bonus)
–
Taktik Tarik karier
–
Promosi Jabatan
–
Penghargaan
–
Kondisi
59
D.
Populasi dan Sampel
Populasi
yaitu
negeri
generalisasi
yang
terdiri
atas
objek/subjek
nan
n kepunyaan
kuantitas
dan
karakteristik
tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
cak bagi
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyono).
Populasi bukan hanya sekedar kuantitas nan
terserah pada mangsa
atau subjek
nan dipelajari,
akan
cuma
meliputi
seluruh
karakteristik/rasam yang dimiliki oleh subjek
atau objek tersebut.
Populasi dan spesimen
dalam penelitian ini
adalah sida-sida PT IE
ialah
sebanyak
90
turunan
dengan
cara
pengutipan data primer total populasi.
E.
Metode Analisis Data
Metode
pengolahan
data
yang
digunakan
pada
penyelidikan ini
menggunakan
program SPSS for Windows
version 24.
Tahap-tahap
pengolahan
data
internal
pengkhususan ini
terdiri atas,
Uji
Keabsahan, Uji
Reliabilitas,
Koefisien
Determinasi
(Adjusted
R2),
Uji
Hipotesis
Klasik
(Normalitas,
Linearitas,
Multikolinearitas
dan Heteroskedastisitas), Analisis
Regresi
Berganda,
dan
pengujian
hipotesis
menggunakan Uji
F
Simultan
dan Uji
t
parsial.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
4.1 Keabsahan dan Reliabilitas
Syarat validitas:
1.
Jika
r hasil
positif,
serta
rhitung
>
r
tabel
maka
butir
atau
laur
tersebut valid.
2.
Takdirnya r hasil tidak positif, dan rhitung
< rtabel
maka butiran atau
plastis
tersebut tidak andal.\
Semua elastis
yang diuji dengan
rumus
validitas
dinyatakan
valid
karena
hasil kredit r hitung yang diperoleh
lebih
besar semenjak nilai r
tabel yakni
0, 207 cak bagi
N
= 90
.
Dan
buat variabel
yang
dinyatakan
mustakim
tersebut
ditandai
dengan
(*)
dan
suntuk
valid logo
dua bintang
(**) yang
artinya
variabel
tersebut
punya
nilai
nan dinyatakan andal “suntuk janjang”.
Tabulasi 9. Hasil analisis validitas Motivasi kerja
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Sendang: Data Primer Diolah (2016)
Pengujian
reliabilitas
perbandingan
pengukuran dilakukan dengan
pendekatan
Cronbach’s Alpha, Dari hasil olah data uji
statistik
reliabilitas
(tabel
10)
tersebut
terlihat
bahwa
hasil
analisis
dengan
pendekatan
perangkat
lunak
SPSS
24
didapat
Cronbach’s
=
0,743.
Ini
menunjukkan
neraca
pengukuran
dinyatakan
reliabilitasnya
secara
baik,
dengan
demikian
seluruh
14
butir
60
pernyataan adalah
reliabel,
karena ponten
cronbach’s
alpha
makmur
diatas
batas
paling kecil 0,60, sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
skala
pengukuran
cemeti
mempunyai reliabilitas nan baik.
Tabel 10.
Hasil Uji Kredibilitas Variabel
Cambuk Kerja
Mata air: Data Primer Diolah (2016)
Tabulasi 11. Hasil analisis validitas Kepatuhan kerja
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
Cakrawala
Tabel 11. Hasil kajian validitas Disiplin kerja
(lanjutan)
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Sumber: Data Primer Diselesaikan (2016)
Berdasarkan tabel 11 disimpulkan
bahwa semua
variabel yang diuji dengan
rumus
validitas
dinyatakan
valid
karena
hasil kredit r hitung yang diperoleh
bertambah
ki akbar berpokok skor r
diagram adalah
0, 207 untuk Ufuk
= 90
.
Dan
lakukan elastis
yang
dinyatakan
valid
tersebut
ditandai
dengan
(*)
dan
lalu
valid etiket
dua medalion
(**) yang
artinya
fleksibel
tersebut
memiliki
nilai
nan dinyatakan meyakinkan “lampau tinggi”. Plong
tabel
tersebut
yang
semua
perkakas
laur kesetiaan dinyatakan sangat valid.
Bakal
pengujian reliabilitas
perimbangan
pengukuran
dilakukan dengan
pendekatan
Cronbach’s Alpha, hasil analisis tersebut
digambarkan pada tabel 12 berikut ini.
61
Tabel 12. Uji Keterandalan Laur Disipilin kerja
Mata air: Data Primer Diolah (2016)
Dari
hasil
olah
data
uji
perangkaan
reliabilitas (tabel 12)
tersebut
terlihat
bahwa
hasil analisis
dengan pendekatan
perabot
lunak
SPSS
24
didapat
Cronbach’s
=
0,711.Ini menunjukkan skala
pengukuran
dinyatakan secara baik. dengan
demikian
seluruh 16 granula pernyataan yakni reliabel,
karena nilai
cronbach’s alpha
berada diatas
sempadan
minimal
0,60,
sehingga
bisa
disimpulkan
bahwa
nisbah
pengukuran
Kesetiaan Kerja
mempunyai reliabilitas
yang
baik.
Tabel 13. Hasil amatan validitas Kompensasi
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Grafik 13. Hasil analisis kesahihan Kompensasi
(lanjutan)
Sumber: Data Primer Dikerjakan (2016)
Disimpulkan bahwa
semua
variabel
yang
diuji
dengan
rumus
validitas
dinyatakan valid karena hasil nilai
r hitung
yang diperoleh
lebih besar
dari poin
r tabel
yaitu 0, 207 untuk N =
90. Dan untuk
variabel
nan dinyatakan
valid
tersebut
ditandai dengan (*) dan sangat mustakim tanda
dua
bintang
(**)
yang
artinya variabel
tersebut punya nilai nan dinyatakan
mustakim “sangat tinggi”.
Bagi
pengujian
kredibilitas
skala
pengukuran
dilakukan dengan
pendekatan
Cronbach’s
Alpha
hasil
amatan
tersebut
digambarkan privat tabel 14 dibawah ini:
Tabel 14. Uji Reliabilitas Variabel
Ganti rugi kerja
Mata air: Data Primer Diolah (2016)
Mulai sejak
hasil
olah
data
uji
statistik
reliabilitas (tabel 14)
tersebut
terlihat
bahwa
hasil analisis
dengan pendekatan
organ
lunak SPSS 24
didapat Cronbach’s =
0,756.
Ini
menunjukkan
skala
pengukuran
dinyatakan
baik.
dengan
demikian
seluruh
12
butir
pernyataan
yaitu
reliabel,
karena
nilai
cronbach’s
alpha
berada
diatas
perenggan
paling kecil
0,60,
sehingga
bisa
disimpulkan
62
bahwa
skala
pengukuran
elastis
Kompensasi kerja mempunyai keterandalan
nan kridebel.
Selanjutnya
disimpulkan
bahwa
semua
variabel
Kinerja
yang
diuji dengan
rumus
validitas
dinyatakan
teruji
karena
hasil nilai r hitung nan diperoleh
kian
besar terbit nilai r
tabulasi ialah
0, 207 untuk
N
=
90.
Dan
cak bagi
plastis
yang
dinyatakan
teruji
tersebut
ditandai
dengan
(*)
dan
suntuk
teruji segel
dua bintang
(**) yang
artinya
variabel
tersebut
memiliki
nilai
yang
dinyatakan
kredibel
“sangat
tinggi”,
dan
dapat dilihat semenjak tabel 15.
Tabel 15. Hasil amatan validitas Penampilan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Kaki langit
Tabulasi 15. Hasil kajian validitas Kinerja (lanjutan)
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Ufuk
Sumur: Data Primer Diolah (2016)
Untuk
pengujian
reliabilitas
skala
pengukuran
dilakukan dengan
pendekatan
Cronbach’s Alpha, hasil analisis tersebut
digambarkan
puas
tabel
16
reliabilitas
berikut ini:
Tabulasi 16. Hasil Uji Reliabilitas Elastis Kinerja
Karyawan
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Dari
hasil
olah
data
uji
statistik
kredibilitas
ogok
bahwa
nilai
cronbach’s
alpha,
r
=0,760,
dengan
demikian
seluruh
19
butir
pernyataan
adalah
reliable
(konsisten),
karena
nilai
cronbach’s
alpha
berada
diatas
batas
minimal
0,60,
sehingga
boleh
disimpulkan
bahwa skala pengukuran Kinerja Karyawan
punya reliabilitas yang baik.
63
1.
Koefisien Determinasi
Tabel 17. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X1 TerhadapY
Std. Error of the
Estimate
Perigi: Data Primer Dikerjakan (2016)
Berpokok
grafik
17,
diperoleh
nilai
R
Square
sebesar
0,131,
yang
artinya
bahwa
variabel
Motivasi
kerja
(X1)
n kepunyaan
pengaruhi
terhadap
fleksibel
Kinerja
karyawan (Y) sebesar 13,1%,
sedangkan
sisanya
sebesar
86,9%
dipengaruhi
maka itu
elastis lainnya yang
tidak diteliti
dalam
penajaman ini.
Tabel 18. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X2 Kaki langiterhadap Y
Std. Error of the
Estimate
Sumur: Data Primer Diolah (2016)
Dari
tabel
18,
diperoleh
nilai
R
Square
sebesar
0,483,
nan
artinya
bahwa
variabel
Loyalitas
Kerja
(X2)
memiliki
pengaruhi
terhadap
variabel
Performa
pegawai (Y) sebesar 48,3%,
sedangkan
sisanya
sebesar
51,7%
dipengaruhi
maka dari itu
variabel lainnya yang
lain diteliti
kerumahtanggaan
pengkhususan ini.
Tabel 19. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X3
TerhadapY
Std. Error of the
Estimate
Sendang: Data Primer Terjamah (2016)
Berpunca
grafik
19,
diperoleh
nilai
R
Square
sebesar
0,700,
nan
artinya
bahwa
variabel
Kompensasi
(X3)
mempunyai
pengaruhi
terhadap
plastis
Kinerja
fungsionaris
(Y)
sebesar
70%,
sedangkan
sisanya
sebesar
30%
dipengaruhi
oleh
variabel lainnya yang
tidak diteliti
dalam
penelitian ini.
Tabel 20. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X1, X2
dan X3 Terhadap Y
Std. Error of the
Estimate
Sumber: Data Primer Terjamah (2016)
Dari
tabel
20,
diperoleh
nilai
R
Squaresebesar 0,794, yang artinya
bahwa
variabel Motivasi (X1), Ketaatan Kerja
(X2)
dan
Kompensasi
(X3)
mempunyai pengaruhi
terhadap
variabel
Kinerja
karyawan
(Y)
sebesar
79,4%,
sedangkan
sisanya
sebesar
20,6% dipengaruhi
oleh lentur
lainnya
yang enggak diteliti n domestik penelitian ini.
64
2.
Uji Normalitas
Lembaga 2. Uji Normalitas
Berdasarkan grafik normal
plot
lega
gambar
2
menunjukkan
bahwa
model
regresi
layak dipakai
dalam
penelitian ini
karena pada
diagram resmi plot
terbantah titik-
tutul menyebar disekitar
garis diagonal serta
penyebarannya
mengajuk
arah
garis
diagonal
sehingga
menepati
postulat
normalitas.
B.
Uji Linieritas
Uji
linieritas
rata-rata
digunakan
sebagai prasyarat n domestik
analisis
korelasi
atau
regresi
linear.
Kriteria
internal
uji
linieritas
yakni
dua
variabel
dikatakan
mempunyai
susunan
yang
linear segalabila
signifikasi (linearity) kurang dari 0,05.
Tabel 21. Hasil Uji Linieritas
Perigi: Data Primer Dikerjakan (2016)
Berdasarkan hasil
uji linieritas
(grafik
21) di
atas, dapat
disimpulkan bahwa
data
yang
digunakan
bisa
dijelaskan
oleh
regresi linier dengan cukup baik karena
nilai
Sig.
linearity
data
tersebut adalah
sebesar makin kecil dari 0,05.
C.
Uji Multikolinieritas
Tabel 22. Hasil Uji Multikolinieritas
a. Dependent Variable: Penampilan
Sumur: Data Primer Tergarap (2016)
Hasil
pengujian
n domestik
tabel
22
menunjukkan
bahwa
semua
plastis yang
digunakan
sebagai
prediktor
cermin
regresi
menunjukkan
nilai
VIF
yang
cukup
kecil,
dimana
semuanya
berlimpah
di
asal
10
dan
poin tolerance semua variabel bernas diatas
0,10.
Hal
ini
berarti
bahwa
variabel-
variabel
netral
yang
digunakan
dalam
penelitian tidak
menunjukkan
adanya gejala
multikolinieritas.
D.
Uji Heterokedastisitas
Rang 3. Uji Heteroskedastisitas
65
E.
Analisis Regresi Berganda
Tabel 23. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Sumur: Data Primer Diolah (2016)
F.
Uji Signifikasi Sewaktu (Uji F)
Tabulasi 24. Hasil Uji F (Simultan)
Perigi: Data Primer Tergarap (2016)
G.
Uji Parsial n
Tabulasi 25 Kemiripan Regresi Variabel X1 dan Y
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Diagram 26 Persamaan Regresi Luwes X2 dan Y
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Sumber: Data Primer Terjamah (2016)
Tabel 27 Persamaan Regresi Luwes X3 dan Y
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
66
H.
Pembahasan
1)
Terdapat pengaruh
nan
positif dan
signifikan
antara
variabel
Motivasi
Kerja
(X1)
terhadap
variabel
Kinerja
Fungsionaris (Y) PT. IE.
Berdasarkan
hasil
pengumpulan
berpunca
angket jawaban
yang
mutakadim
dikumpulkan
dari responden,
kemudian dianalisa statistik
menggunakan
program
statistik
SPSS
ver.
24 pahit lidah bahwa terdapat pengaruh antara
variabel Motivasi (X1) terhadap
variabel
Kinerja
Karyawan
(Y). Hal
ini
dibuktikan
dengan
nilai
koefisien
korelasi
kedua
variabel
dengan
r-hitung
merupakan
0,362
kian
lautan terbit r-tabel
0,207 (grafik
17). Nilai
ini
dikategorikan mempunyai dominasi yang
masih teklok dan berorientasi meningkat.
Untuk
koefisien
determinasi
bersendikan R
Square diperoleh
nilai 0,131.
Nilai
tersebut
jika
dipresentasikan
sebesar
13,1%. Dengan
kata
lain
plastis
Motivasi
(X1)
mempunyai
pengaturan
terhadap
fleksibel
Performa
Tenaga kerja
(Y)
sebesar
13,1%
(tabulasi
17).
Sedangkan persamaan
regresi kedua variabel (tabel 25) cak semaulah Y =
40,659
+
0,516
X1.
Persamaan
ini
mengindikasikan
bahwa
setiap
kenaikan
satu
kredit
dari
lentur
Y
akan
meningkatkan variabel X1
sebesar 0,516
sreg konstanta 40,659.
Dari
hasil uji
dugaan
yaitu
uji n,
pengaruh
variabel
X1
terhadap
Y
mempunyai kredit
linier
keberartian.
Keadaan
ini
mujarab dari nilai n-hitung sebesar 3,642
(tabel 25)
kian besar dari
t-tabulasi (1,988)
dan
ponten
penting
0,000
<
dari
0,05.
Dengan kata
lain, variabel motivasi (X1)
memiliki pengaruh berupa dan
signifikan
terhadap manifestasi karyawan (Y).
2)
Terdapat kekuasaan
yang
positif dan
berfaedah
antara
variabel
Kesetiaan
Kerja
(X2)
terhadap
elastis
Kinerja
Pegawai (Y) PT. IE.
Seperti
halnya
uji
hipotesis
sebelumnya
sudah terbukti
bahwa terdapat
supremsi yang positif dari variabel
Kepatuhan
Kerja
(X2)
terhadap
variabel
Pengejawantahan
Pegawai
(Y).
Kejadian
ini
dibuktikan
dengan
skor r-hitung sebesar 0,695 lebih segara dari
r-tabel 0,207 (tabel 18) lebih tinggi dari
nilai
yuridiksi
lentur
X1
terhadap
lentur
Y.
Skor
ini
dikategorikan
memiliki
supremsi
yang
kuat
dan
cenderung meningkat.
Sedangkan
untuk
koefisien
determinasi
berpangkal
variabel
Disiplin
Kerja
(X2)
tersebut
diperoleh
ponten
R
Square
sebesar
0,483.
Nilai
tersebut
jika
dipresentasikan
sebesar
48,3%.
Dengan
kata
enggak
variabel
Kepatuhan
Kerja
(X2)
mempunyai
supremsi
terhadap
variabel
Penampakan Karyawan (Y)
sebesar 48,3%
(grafik
18). Sedangkan kemiripan regresi kedua
fleksibel (tabel
26)
adalah Y
=
1,614 +
1,166
X2. Paralelisme ini
mengindikasikan bahwa
setiap
kenaikan satu
skor
berpangkal variabel
Y
akan
meningkatkan
luwes
X2
sebesar
1,166 pada konstanta 1,614.
Demikian
juga
dengan
hasil
uji
hipotesis
yaitu
uji
t,
pengaruh
elastis
X2
terhadap
Y
mempunyai
biji
linier
keberartian. Hal ini terbukti
dari ponten t-
hitung sebesar 0,9069 (tabel 26) lebih
osean
dari
cakrawala-tabel
(1,988)
dan
nilai
berguna
0,000
<
dari
0,05.
Dengan
prolog
lain,
variabel
Ketaatan
Kerja
(X2)
n kepunyaan
pengaruh positif
dan
penting
terhadap
penampakan karyawan (Y).
3)
Terwalak pengaruh
yang
positif dan
signifikan antara variabel Kompensasi
(X3)
terhadap
elastis
Kinerja
Sida-sida (Y) PT. IE.
Plong
uji
asumsi
ketiga mujarab
bahwa
terdapat
supremsi
positif
dari
variabel
Kompensasi
(X3)
terhadap
plastis
Kinerja
Tenaga kerja
(Y).
Peristiwa
ini
dibuktikan
dengan nilai
r-hitung
sebesar
0,837
lebih
besar
bermula
r-tabulasi
0,207
(diagram
19) kian tinggi dari nilai pengaruh laur
X1
dan
X2
terhadap
laur
Y. Kredit
ini
dikategorikan mempunyai pengaruh yang
sangat lestari dan cenderung meningkat.
Padahal
buat
koefisien
determinasi dari
elastis Kompensasi
(X3)
tersebut diperoleh
nilai R Square
sebesar
0,700. Nilai tersebut jika dipresentasikan
sebesar
70%.
Dengan
kata
bukan
laur
67
Kompensasi
(X3)
mempunyai
pengaruh
terhadap variabel
Pengejawantahan
Personel
(Y)
sebesar
70%
(diagram
19).
Padahal
kemiripan regresi kedua variabel (tabulasi 27)
adalah Y
=
8,785
+ 1,428
X3.
Paralelisme
ini
mengindikasikan
bahwa
setiap
kenaikan
satu
poin
pecah
variabel
Y
akan
meningkatkan plastis X2
sebesar 1,428
pada konstanta 8,785.
Demikian
kembali
dengan
hasil
uji
hipotesis
yaitu
uji
tepi langit,
supremsi
variabel
X3
terhadap
Y
punya
angka
linier
keberartian. Hal ini terbukti
bersumber nilai horizon-
hitung sebesar 14,338 (grafik 27) bertambah ki akbar
berpokok
t-tabel
(1,988)
dan
nilai
berguna
0,000
<
dari
0,05.
Dengan
kata
lain,
variabel
Ganti rugi
(X3)
memiliki
pengaruh positif
dan
berjasa
terhadap
prestasi fungsionaris (Y).
4)
Terwalak pengaruh
yang
positif dan
bermakna
antara
luwes
Cambuk
Kerja (X1), Kesetiaan Kerja (X2) dan
Kompensasi
(X3)
terhadap
variabel
Kinerja Tenaga kerja (Y) PT. IE.
Berbeda
dengan
analisa
regresi
sebelumnya,
mana tahu
ini
digunakan
analisa
regresi
berganda
yang
menghasilkan
koefisien regresi yang positif dan
bermanfaat
variabel Motivasi (X1), Ketaatan Kerja
(X2)
dan
Ganti rugi
(X3)
terhadap
Performa
Karyawan (Y)
yaitu
r-hitung sebesar 0,891
lebih besar dari r-grafik 0,207 (tabel 20).
Nilai
ini
dapat
dikategorikan
seumpama
kontrol
yang
adv amat
abadi.
Sedangkan
koefisien
determinasi
diperoleh
nilai
R
Square sebesar 0,794. Nilai tersebut jika
dipresentasikan
sebesar
79,4%.
Dengan
pembukaan
enggak
variabel Motivasi
(X1),
Disiplin
Kerja
(X2)
dan
Pampasan
(X3)
memiliki
pengaruh
terhadap
variabel
Kinerja Fungsionaris (Y)
sebesar 79,4%
(tabel
20). Sementara
kemiripan
regresi
(tabulasi
23)
ialah
16,847 +
0,315 X1
+ 0,437
X2
+
1,087
X3.
Persamaan
ini
mengindikasikan
bahwa
setiap
kenaikan
satu
poin
dari
variabel
kinerja
karyawan
(Y)
akan
meningkatkan variabel Motivasi
kerja (X1)
sebesar
0,315, loyalitas
kerja
(X2)
sebesar
0,437
dan
restitusi
(X3)
sebesar
1,087
lega konstanta 16,847.
Demikian
juga
dengaufuk
uji
F,
dominasi
ketiga
variabel
nonblok
tersebut
secara
sederum
terhadap
variabel
kinerja
karyawan
(Y)
punya
yuridiksi. Kejadian ini terbukti bersumber f-hitung > f-
grafik
(tabel
24) sebesar
110,507 >
f-grafik
(2,71) dan
nilai
signifikan
0,000 <
dari
0,05.
Makanya karena
itu hasil uji hipotesis
antara
ketiga
variabel
tersebut
cukup
untuk
dijadikan hasil
penghabisan atau rujukan
buat
penelitian seterusnya.
Pasca- dilakukan uji premis pada
analisa
regresi
berganda
terbukti
secara
maujud
dan
signifikan
terdapat
pengaruh
motivasi
kerja,
disiplin
kerja
dan
restitusi terhadap
kinerja denahyawan PT.
IE.
Oleh
karena
itu
diharapkan
seluruh
pegawai dan
pimpinan PT.
IE lakukan
loyal
menumbuhkan
motivasi
kerja yang
tinggi,
menciptakan loyalitas kerja dan menerapkan
pemberian
ganti rugi
yang
tepat
sebaiknya
bisa
meningkatkan
penampakan
seluruh
karyawan.
V.
KESIMPULAN
Berlandaskan hasil pengujian premis
tentang kontrol motivasi, disiplin kerja
dan kompensasi
terhadap kinerja
pegawai
pada PT.
IE,
boleh
disimpulkan sebagai
berikut:
1)
Terletak
pengaruh
antara
motivasi
terhadap
kinerja
karyawan
dengan
presentase sebesar 13,1%, sedangkan
sisanya
sebesar
86,9%
dipengaruhi
maka dari itu variabel tidak
nan tidak
diteliti
n domestik
pengkhususan
ini.
Hal
ini
sekali lagi
dibuktikan maka dari itu
angka lengkung langit-hitung
(3,642)
bertambah besar
dari falak-tabel
(1,988) dan
angka
berguna
0,000
<
dari
0,05.
Hasil
penelitian
ini membuktikan
motivasi
kerja berwibawa secara positif
dan
signifikan
terhadap performa
karyawan.
Artinya
apabila
lecut
kerja
meningkat maka
kinerja
karyawan PT.
IE akan meningkat.
2)
Terdapat pengaruh antara
disiplin kerja
terhadap
manifestasi
karyawan
dengan
presentase sebesar 48,3%, sedangkan
sisanya
sebesar
51,7%
dipengaruhi
oleh luwes tidak
yang lain
diteliti
68
kerumahtanggaan
penelitian
ini.
Keadaan
ini
juga
dibuktikan maka dari itu
skor t-hitung
(9,069)
kian besar
dari cakrawala-tabel
(1,988) dan
biji
bermanfaat
0,000
<
dari
0,05.
Hasil
pengkajian
ini
membuktikan
disiplin
kerja berwibawa secara riil
dan
signifikan
terhadap pengejawantahan
karyawan.
Artinya
apabila
ketaatan
kerja
meningkat maka
kinerja
karyawan PT.
IE akan meningkat.
3)
Terdapat
pengaruh
antara
kompensasi
terhadap
prestasi
karyawan
dengan
presentase
sebesar
70%,
sementara itu
sisanya
sebesar
30%
dipengaruhi
oleh
luwes
lain
nan
tidak
diteliti
dalam
penggalian
ini. Hal
ini
lagi
dibuktikan
maka itu kredit
lengkung langit-hitung (14,338)
lebih besar
dari t-grafik (1,988)
dan biji
signifikan
0,000
<
berpunca
0,05.
Hasil
penelitian
ini
membuktikan kompensasi
berpengaruh
secara
substansial dan
berjasa
terhadap
kinerja
karyawan.
Artinya
apabila
pemberian
kompensasi
meningkat
maka kinerja pegawai PT. IE akan
meningkat.
4)
Terdapat
pengaruh
antara
motivasi,
disiplin kerja dan kompensasi terhadap
kinerja
karyawan
dengan
presentase
sebesar
79,4%,
yang
dilihat
dari
R
Square,
padahal
sisanya
sebesar
20,6% dipengaruhi
oleh lentur
tak
nan tidak diteliti
dalam pendalaman
ini.
Hal ini juga dibuktikan makanya nilai f-
hitung sebesar (110,507)
bertambah besar
berpokok
tepi langit-tabel
(2,71)
dan
nilai
berjasa
0,000
<
dari
0,05.
Hasil
studi
ini
membuktikan motivasi, loyalitas kerja
dan
ganti rugi
secara sewaktu
berkarisma
secara
aktual
dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
Artinya
apabila
motivasi, disiplin
kerja,
dan
tempuh
meningkat
maka
kinerja
pegawai
PT.
IE
akan
meningkat.
Daftar bacaan
Armeinta,
Elias
Pinem.
2011.
Pengaruh
Ketaatan,
Kompensasi
dan
Motivasi
terhadap
Kinerja
Karyawan
di PT
Sentra
Agri
Mulia
Lestari
Semarang.
Perserikatan
Dian
Nuswantoro. Semarang.
Arsyenda,Yoga.
2013.
Pengaruh
Motivasi
Kerja
dan
Disiplin
Kerja
terhadap
Kinerja
PNS
BAPPEDA
Kota
Malang.
Universitas
Brawijaya.
Malang.
Binangun,
Wilson.
2012.
Manajemen
Sumur Daya Manusia.
Erlangga.
Jakarta.
Brown,
Steven
dan
Tobias Huning.
2010.
Intrinsic
Motivation
and
Job
Satisfaction: the Intervening Role
of
Goal
Orientation.
.University
of
Columbia. USA.
Cahya,
Ristiyana.
2013.
Pengaruh
Pecut,
Kepemimpinan,
Budaya
Organisasi,
Disiplin
Kerja
terhadap
Kinerja Fungsionaris di PDAM
Se-Eks
Karesidenan Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Solo.
Danang,
Sunyoto.
2013.
Teori,
Kuisioner,
dan
Analisis
Data
Sumur
Daya
Khalayak (Praktik dan Penelitian).
CAPS. Yogyakarta.
Drake, Andrea., Jeffrey Wong dan
Stephen
Salter.
2011.
Empowerment,
Motivation
and
Performance:
Examining
the Impact
of feedback
and incentives on Non Management
Employee.
University
of
Nevada
.
USA.
Gary
Jon,
Springer.
2010.
A
Study
of
Job
Motivation,
Satisfaction
and
Performance
among
Bank
Employees.
Texas
State
University.
San Morcos.
Ghozali,
Imam.
2011.
Aplikasi
Kajian
Multivariate
Dengan
Program
SPSS. Fisik
Penerbit. Perkumpulan
Diponegoro. Semarang.
Gitome, Josephine
W., Michael T
Katola
dan
Bernard
Gechiko
Nyabwari.
2013.
Correlation
between
Student’s
Discipline
and
Performance
the
Kenya Certificate
of Secondary Education.
Kenya
.
Hamzah,
Hamizatun
Dashima
Binti.
2012.
A Study
on the
Relationship
between
Motivation
and
Job
Satisfication
towards
employee’s
Performance
69
among
Executives
Level
in oil
and
Gas
Industry
in
Kuala
Luluk.
Malaysia.
Handoko,
Hani
Falak.
2008.
Manajemen
Personalia
dan
Sumur
Sendi
Turunan. BPFE. Yogyakarta.
Hasibuan,
Malayu
S
P.
2010.
Manajemen
Sumber
Sentral
Khalayak.
Edisi
Revisi.
Cetakan
keempat
belas.
Oktober. PT. Bumi Huruf. Jakarta.
Husein,
Umar.
2012.
Desain
Penelitian
MSDM
dan
Perilaku
Karyawan:
Lengkap
Positiyistik
dan
Berbasis
Pemecahan
Ki aib.
Edisi
I,
Cetakan
Permulaan.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Ismail, Hussein dan Lama
El Nakkache.
2013.
Extrinsic
and
Intrinsic
Job
Factors:
Motivation
and
Satisfaction in
a Developing
Arab
Country
–
The Case
of Lebanon.
American University. Lebanon.
Kamery,
Rob
H.
2014.
The
Effect
of
Motivation to
effectivity, efficient,
productivity
and
Job Performance.
Nova
Southeastern
University.
Florida. USA.
Lafitasari,
Resti.
2014.
Pengaruh
Motivasi
Kerja,
Disiplin
Kerja
dan
Kompensasi
terhadap
Performa
Karyawan
pada
Dinas
Pendapatan,
Penyelenggaraan Keuangan dan Aset
DI
Yogyakarta.
Universitas
Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
Laili,
Nurul,
Achmad Usman
dan
Sutopo.
2014.
Kontrol
Disiplin
Kerja,
Motivasi dan
Kompensasi
terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Duta
Lestari
Sentrama
Sidoarjo.
Universitas
Bhayangkara.
Surabaya.
Mangkunegara,
A A
Anwar
Ratu. 2009.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
perusahaan.
PT
Remaja
Rosdakarya. Bandung.
_____________________________.
2010.
Evaluasi
Penampakan
Perigi
Daya
Manusia.
Refika
Aditama.
Bandung.
Manullang,
Marihot.
2006.
Manajemen
Personalia. Gajah
Mada
University
Press. Yogyakarta 55281.
Maryam, Azar
dan
Ali
Akbar Shapighi.
2013.
The Effect
of
Motivation on
Employees
Job
Performance.
Singapore.
Masyhudzulhak.,
Achmad
H
Sutawidjaya.,
dan
Rosalendro
Eddy
Nugroho.
2015.
Memaklumi
Penulisan
Ilmiah
dan Metodologi Pendalaman.
LP2S.
Bogor.
Mathis, Robert
L
dan
John
H
Jackson.
2009.
Manajemen Mata air Daya Individu.
Salemba Catur. Jakarta.
Milne,
Patricia,
2011.
Motivation,
Incentives
and
Organizational
Culture.
University
of
Canberra.
Australia.
Mohammed,
Dauda
Abdul
salam
dan
Abu
Bakar
Mawoli.
2012.
Motivation
and
Job
Performance
of
Academic
staff of
State
Universities
in Nigeria.
Nigeria.
Munir.
2015.
Pengelolaan
Sumur
Buku
Sosok. Erlangga. Jakarta.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2009.
Peluasan
Sumber
Daya
Manusia.
Cetakan Catur.
Rineka
Cipta. Jakarta.
Perry, James L
dan Debra Mesch. 2012.
Motivation
Employees
in
a
New
Governance
Era:
The
Performance
Paradigm
Resivited.
Indianapolis
University. USA.
Prawirosentono, Suyadi. 2008.
Kebijakan
Performa
Karyawan.
BPFE.
Yogyakarta.
Prijodarminto,
Soegeng.
2009.
Kepatuhan
Kiat
Menghadap
Sukses.
Pradnya
Paramita. Jakarta.
Priyatno,
Duwi.
2010.
Reaktif
Analisa
Perangkaan
Data
Dengan
SPSS.
Cetakan
Pertama.
Sarana
Kom.
Yogyakarta.
Purwanto,
Ngalim.
2006.
Aji-aji
Pendidikan
Teoritis
dan
Praktis.
PT
Cukup umur
Rosdakarya. Bandung.
Rivai, Veithzal
Zainal. 2015.
Manajemekaki langit
Sumur
Daya
Manusia
lakukan
Perusahaan: Semenjak Teori ke Praktek.
Edisi
III,
Cetakan
ke
Tujuh.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Rohimah,
Siti.
2013.
Pengaruh
Kompetensi, Kompensasi,
Kesetiaan
70
Kerja
terhadap
Penampakan
dan
Kepuasan Kerja
Guru SMA
Islamic
Village
Karawaci
Tangerang.
Jamiah Esa Unggul. Jakarta.
Santoso,
Eko.
2013.
Pengaruh
Kepemimpinan,
Motivasi,
Kompensasi
dan
Disiplin
Kerja
terhadap Kinerja Karyawan di
BCA
Sejati.
Universitas
Dian
Nuswantoro. Semarang.
Sastrohadiwiryo,
Siswanto
B.
2015.
Manajemen
Tenaga
Kerja
Indonesia Pendekatan Eksekutif
dan
Operasional.
Bumi
Abc.
Jakarta.
Siagian, Sondang
P.
2008.
Teori
Cemeti
dan
Apilikasinya.
Rineka
Cipta.
Jakarta.
Sidanti, Heny. 2015.
Pengaruh Lingkungan
Kerja,
Kepatuhan
Kerja
dan
Tembung
Kerja
terhadap
Kinerja
PNS
di
Sekretariat
DPRD
Kab.
Madiun.
STIE Dharma Iswara. Madiun.
Silva,
Paula,
2012.
Do
Motivation
and
Equity
Ownership
Matter
in
Board
of
Director’s
Evaluation
of
CEO
Performance.
California
State
University. USA.
Springer,
Gary
Jon.
2011.
A
Study
of
Job
Motivation,
Satisfaction
and
Performance
among
Bank
Employees.
University
of
Texas.
USA
Stephen,
Robins
P
dan Judge
Timothy
A.
2007.
Perilaku
Organisasi.
Salemba
Catur. Jakarta.
Sugiyono.
2011.
Metode
Studi
Kualitatif dan Kualitatif
dan R & D.
Gemblengan
ke Tiga
Belas.
Alfabeta.
Bandung.
Sukarani.
2013.
Pengaruh
Motivasi
dan
Disiplin
Kerja
terhadap
Kinerja
Karyawan PT Columbindo Perdana
Cabang
Purworejo.
Universitas
Muhammadiyah
Purworejo.
Jawa
Tengah.
Sulistiyani,
Ambar
Teguh
dan
Rosidah.
2008.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia:
Konsep,
Teori
dan
Pengembangan
dalam
Konteks
Organisasi
Umum.
Graha
Ilmu.
Yogyakarta.
Supartha, Wayan Gede.
2007.
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Politik
Ketenagakerjaan
Pemerintah
DaerahTerhadap
Kesetiaan
dan
Produktivitas
Tenaga
Kerja
pada
Firma
Garmen
di
Kota
Denpasar. Kronik Manajemen Dan
Kewirausahaan, Vol.9, No. 2.
Supiatni,
Ni
Nyoman.
2011.
Pengaruh
Kompensasi,
Diklat
dan
Disiplin
Kerja
terhadap
Prestasi
Kerja
Karyawan di
Hotel Mercure
Sanur.
Politeknik Negeri Bali. Bali.
Suradinata
E.
2008.
Manajemen
Pemerintahan dan Kemerdekaan Daerah
(Kerumahtanggaan Kondisi Era Kesejagatan).
Ramadhan. Bandung.
Syamsi,
Anak laki-laki.
2009.
Pokok-pokok
Organisasi dan Manajemen.
Rineka
Cipta. Jakarta.
Tella,
Adeyinka.
2012.
The
Effect
of
Motivation,
Job
Satisfaction
and
Commitment
to
Performance.
Nigeria.
Triyono,
Ayon.
2012.
Paradigma
Yunior
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan
Pertama,
Oryza.
Yogyakarta.
Wahjono,
Sentot
Padri.
2010.
Perilaku
Organisasi.
Graha
Hobatan.
Yogyakarta.
Wibowo.
2013.
Manajemen
Pengejawantahan,
Rajawali. Jakarta.
Widodo,
Abu
Ahmadi.
2009.
Psikologi
Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
William,
Akah
Ndang.
2010.
Employee
Motivation
and
Performance.
Mikkelin University. Cameroon
Wirawan.
2009.
Evaluasi Kinerja
Mata air
Daya Manusia
Teori Aplikasi
dan
Penelitian.
Salemba Empat.
Jakarta.
-
Octavianus Simon S
Representative execution is a determinant of the advancement or decay of an organization, worker execution is impacted by a few variables including remuneration factors, inspiration factors, and work discipline factors, from these components we can see the organization’s usefulness, since representative execution will be straightforwardly corresponding to organization efficiency, on the off chance that representative execution expands, organization usefulness additionally increments, despite what might be expected assuming worker execution diminishes, organization efficiency likewise diminishes. The reason for this examination was to decide how the impact of pay, inspiration, and work discipline on worker execution at PT. Zulu Alpha Papa. This examination strategy utilizing subjective techniques with the number of tests utilized in this investigation were 120 respondents who were disseminated haphazardly to representatives of the PT. Zap head office. Inspecting strategy utilizing soaked example while information examination utilizing way investigation procedure (Path Acuan) which is upheld by Smart PLS programming variant 3.0. Because of this examination, the outcomes showed that there was a positive and huge impact among pay and worker execution, there was a positive and huge impact of inspiration on representative execution, there was a positive and huge impact of work discipline on worker execution, remuneration, inspiration, work discipline at the same time had a positive impact and important to worker execution.
-
Sulung Gede Supartha
To increase manpower productivity at garment manufactures in Denpasar City, there are some variables which may affect the productivity of manpower, both internal as well as external variables. Base on the analysis of structural equation hipotetis using SPSS ver. 10 and AMOS 4.1, it can be concluded that : (1) leadership has positive and significant effect to manpower discipline of garment manufactures. (2) leadership has positive and significant effect to manpower productivity of garment manufactures. (3) manpower policy of Local Government has positive and significant effect to manpower discipline of garment manufactures. (4) manpower policy of Local Government has positive and significant effect to manpower productivity of garment manufactures. (5) manpower discipline has positive and significant effect to manpower productivity of garment manufactures. (6) the increase of manpower productivity can be done through the increase of manpower discipline and conducive manpower policy of Local Government. (7) from the six conclusions it can be composed a general conclusion that the increase of manpower productivity can be executed through manpower discipline improvement, and manpower discipline improvement can be done through implementation manpower policy of Local Government and Leadership (transformational leadership). It is suggested that (1) manpower discipline must be improved by creating conducive manpower policy of Local Government and transformational leadership. (2) each garment manufacture should create and build a strong working discipline, (3) every leader and manpower should be provided socialization of Local Government Manpower Policy so company management can execute management functions and transparency principle should be applied, (4) future researches should be able to conduct detail researches on manpower productivity by adding variables as well as indicator considered necessary. Abstract in Bahasa Indonesia : Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada firma garmen di Kota Denpasar, maka ada berbagai variabel yang boleh mempengaruhi produktivitas sida-sida, baik variabel internal ataupun fleksibel eksternal. Berdasarkan analisis model persamaan struktural dengan menggunakan SPSS ver. 10. dan AMOS ver. 4.1, di boleh penali, merupakan: (1) Kepemimpinan berpengaruh konkret dan berjasa terhadap Disiplin Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (2) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kapasitas Personel puas perusahaan garmen. (3) Politik Ketenagakerjan Pemerintah Distrik berwibawa nyata dan signifikan terhadap Disiplin Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (4) Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah berpengaruh faktual dan signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja sreg firma garmen. (5) Ketaatan Tenaga Kerja berkarisma positif dan bermanfaat terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (6) Kenaikan Produktivitas Pegawai perusahaan garmen, bisa dilakukan menerobos peningkatan Disiplin Sida-sida dan adanya Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah yang kontributif serta pemantapan pelaksanaan Kepemimpinan Firma Garmen. (7) Dari keenam kesimpulan tersebut dapat disusun penali masyarakat bahwa: pertambahan Produktivitas Tenaga Kerja, dapat dilakukan melalui peningkatan Disiplin Tenaga Kerja serta Peningkatan Disiplin Fungsionaris dapat dilakukan melalui pelaksanaan Politik Ketenagakerjaan Pemerintah Wilayah, dan memantapkan Kepemimpinan (transformational leadership). Untuk itu disarankan: (1) Kepatuhan Personel harus ditingkatkan melangkaui invensi strategi ketenagakerjaan nan kontributif serta adanya kepemimpinan transformasional. (2) Masing – masing perusahaan garmen harus menciptakan dan membangun kesetiaan kerja yang kuat. (3) Untuk setiap pimpinan perusahaan dan seluruh personel hendaknya diberikan sosialisasi tentang Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah, sehingga manajemen perusahaan boleh melaksanakan fungsi manajemen dengan baik dan harus menerapkan prinsip tranparansi. (4) Lakukan para peneliti lebih lanjut, sepatutnya dapat melaksanakan penyelidikan lebih rinci tentang produktivitas fungsionaris dengan menambah variabel serta parameter nan diperlukan. Kata pokok: kepemimpinan, garis haluan ketenagakerjaan, disiplin dan daya produksi tenaga kerja.
This study investigates the relationship between motivation and teaching performance on one hand, and motivation and research performance on the other hand. It employs a survey research method in collecting data from academic staff of Ibrahim Badamasi Babangida University, Lapai (IBBUL), Nigeria. A kuantitas of 141 or 64% of the academic staff of the University were sampled out of a population of 219 academic staff. Pearson correlation and linear regression statistical tools were used to determine the relationship as well as the effect of motivation on both teaching and research performances. The result reveals a moderate positive correlation between motivation and teaching performance; and a weak negative correlation between motivation and research performance. It further shows that motivation exerts significant influence on teaching performance but does not exert any significant influence on research performance. The study therefore recommends that universities should take the issue of academic staff motivation seriously to facilitate effective teaching and delivery of knowledge. Universities should also set aside special funds for sponsoring publication and even marketing of researches conducted by the academic staff.
-
Patricia Milne
Purpose – The purpose of this paper, drawing as it does on earlier research, is to provide the context for a discussion on the use of rewards and recognition programmes in knowledge aware organisations. Design/methodology/approach – The paper shows that knowledge sharing is the fundamental requirement of a knowledge-based organisation. Some of the greatest challenges for organisations moving down the knowledge management path stem from well-established practices of hoarding knowledge, practices which, in the past, have been well rewarded. Employees’ motivation was to hoard knowledge because of the competitive advantage that this would give them. The challenge now is to develop an organisational culture where sharing knowledge is the norm. In seeking ways to foster this culture managers are implementing incentive programmes in the belief that employees will be motivated to share their knowledge across the organisation. Some organisations are investing large amounts of organisational resources towards this end. This paper uses the results of the earlier research to provide a context for an examination of the use of rewards and recognition programmes in the knowledge aware organisation. Findings – The paper finds that reward and recognition programmes can positively affect motivation, performance and interest within an organisation. While a little more problematic, team-based incentives, if designed appropriately, can also encourage and support a range of positive outcomes. But research has yet to reveal whether programmes of this type will influence employees to share their knowledge and learning. Neither is there any research-based evidence to show that these activities do provide the expected or hoped for return on the, sometimes, large amounts of money that organisations invest in them. Research limitations/implications – While there is a strong history of research into the impact of rewards on aspects of employee behaviour including motivation and performance, no research to date has investigated the impact on knowledge sharing. Practical implications – The paper suggests that managers who are relying on rewards and recognition programmes as part of their strategies for cultural change need to support research programmes so that they can be confident that the large amounts of resources they are investing for this purpose will bring the return they think. Originality/value – This paper provides the context for a discussion. It shows that while organisations are investing in reward and recognition programmes, research on the value of such programmes as factors that motivate knowledge sharing has not been explored empirically.
The Effect of Motivation on Employees Job Performance
-
Azar Dan Ali Akbar Maryam
-
Shapighi
Maryam, Azar dan Ali Akbar Shapighi. 2013. The Effect of Motivation on Employees Job Performance. Singapore.
Memahami Penulisan Ilmiah dan Metodologi Pengkajian. LP2S
-
Masyhudzulhak
-
H Achmad
-
Sutawidjaya
-
Dan Rosalendro Eddy
-
Nugroho
Masyhudzulhak., Achmad H Sutawidjaya., dan Rosalendro Eddy Nugroho. 2015. Memahami Penulisan Ilmiah dan Metodologi Penelitian. LP2S. Bogor.
Manajemen Sumber Daya Individu. Salemba Empat
-
Robert L Dan Mathis
-
H John
-
Jackson
Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2009. Manajemen Sumber Buku Khalayak. Salemba Empat. Jakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia
-
Munir
Munir. 2015. Manajemen Sumber Buku Manusia. Erlangga. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2009.
Motivation Employees in a New Governance Era: The Performance Paradigm Resivited
-
James L Perry
-
Debra Dan
-
Mesch
Perry, James L dan Debra Mesch. 2012. Motivation Employees in a New Governance Era: The Performance Paradigm Resivited. Indianapolis University. USA.
Disiplin Kiat Menuju Sukses. Pradnya Paramita
-
Soegeng Prijodarminto
Prijodarminto, Soegeng. 2009. Loyalitas Kiat Memfokus Sukses. Pradnya Paramita. Jakarta.
Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Cetakan Purwa. Kendaraan Kom
-
Duwi Priyatno
Priyatno, Duwi. 2010. Reseptif Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Gemblengan Permulaan. Media Kom. Yogyakarta.
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/323748152_PENGARUH_MOTIVASI_KERJA_DISIPLIN_KERJA_DAN_KOMPENSASI_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN_Studi_Kasus_di_Perusahaan_PT_IE